WikiLeaks: Inggris Latih Pembunuh Bangladesh

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
VIVAnews - Pemerintah Inggris diduga telah melatih kekuatan paramiliter Bangladesh yang dikenal sebagai skuad pembunuh pemerintah. Dilaporkan ribuan orang tewas dibunuh oleh kelompok ini dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini terungkap dari bocoran WikiLeaks terbaru yang memuat memo diplomatik kedutaan besar Amerika Serikat di Dhaka, Bangladesh. Pada memo itu disebutkan rincian latihan teknik wawancara investigasi dan standar operasi militer pemerintah Inggris bagi Batalion Aksi Cepat (RAB) Bangladesh.

Seperti dilansir laman The Guardian, Rabu, 22 Desember 2010, RAB dilatih oleh Inggris dalam tiga tahun terakhir ini. Sebenarnya Inggris bersama-sama dengan AS yang melatih RAB, namun AS hanya memberikan pelatihan hak asasi manusia.

Sejak didirikan enam tahun lalu, para aktivis Human Rights Watch dan Amnesty International memperkirakan RAB telah melakukan pembunuhan ekstra-yudisial (di luar hukum) terhadap lebih dari 1.000 orang. Anggota RAB menyebut kematian para korban gara-gara baku tembak.

September tahun lalu, Direktur Jenderal RAB mengatakan anak buahnya telah membunuh 577 orang. Kemudian pada Maret tahun ini, dia meralatnya menjadi 622 orang.

Para aktivis HAM juga mengatakan bahwa RAB telah melanggar HAM dengan menyiksa para tahanan yang diinterogasi. Dilaporkan, kelompok ini juga kerap menculik dan memeras, bahkan seringkali menerima bayaran atas aksi pembunuhan mereka.

Dalam memo tersebut, Duta Besar AS untuk Dhaka, James Moriarty mengatakan bahwa RAB suatu saat akan menjadi FBI versi Bangladesh. Mengutip diplomat Inggris, Moriarty mengatakan bahwa Inggris telah melatih RAB selama 18 bulan.

Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengatakan bahwa Inggris juga melakukan pelatihan di bidang HAM. Namun hal ini dibantah oleh Komandan Latih RAB, Mejbah Uddin. Dia mengatakan tidak pernah mengetahui ada pelatihan HAM sejak dirinya ditunjuk tahun lalu.

Direktur Human Right Watch Asia, Brad Adams, mengatakan RAB adalah tentara pembunuh gaya Amerika Latin yang berpakaian seperti pasukan antiteror. Dia menuduh Inggris tutup mata atas berbagai insiden yang terjadi dan tidak memberi peringatan sedikitpun kepada pemerintah Bangladesh.

“Tidak jelas apakah pemerintah Inggris pernah berpikir untuk memberitahu RAB bahwa jika mereka tidak berubah, kerjasama tidak akan dilakukan lagi,” ujar Adams. (kd)


sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/195330-wikileaks--inggris-latih-pembunuh-bangladesh
majalahsobek.com

 
Powered by Blogger | Printable Coupons